Pengalaman Terkena Herpes Parah sampai Sembuh Total - Selamat sore para pengunjung semangat27.com, Alhamdulillah akhirnya penulis bisa update kembali meneruskan artikel sebelumnya, yakni Pengalaman Pribadi Terkena Herpes Parah hingga Sembuh. Jika teman-teman belum membaca cerita sebelumnya, silakan teman teman bisa membacanya karena disana penulis menerangkan gejala awal yang penulis rasakan sebagai orang awam yang tiba-tiba terkena herpes zoster. Jika sudah membacanya maka kita akan melanjutkan ceritanya, karena disini penulis memeriksakan diri ke dokter hingga 3 kali dan mendapatkan beberapa jenis obat.
Nah setelah penulis periksa sekali diartikel sebelumnya, penulis mendapatkan 3 jenis obat yakni:
Lanamol 500 Paracetamol 500mg
Acyclovir 5% 5g
Food Suplemen Tablet Vitamin C 250g
Obat pertama, sepemahaman penulis digunakan sebagai penahan rasa sakit. Lalu obat kedua digunakan sebagai krim oles yang mencegah herpes ini bertambah parah dan yang terakhir merupakan obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Setelah mendapatkan obat ini penulis semakin yakin kalau ini merupakan herpes zoster karena mulai terasa sangat panas, sakit cenut cenut karena konon katanya herpes ini menyerang saraf. Dimomen ini penulis tidak bisa beristirahat dengan tenang, dimana masa-masa ini merupakan masa masa UAS jadi tambah stress. Bahkan ketika tidur tidak bisa miring kekanan karena herpes ini semakin banyak bahkan hingga ke punggung dan semakin penuh dilengan bagian atas belakang, samping kanan dan kiri, untuk yang bagian atas yang mengarah kepundah tidak terkena, inilah unikya herpes yang hanya menyerang satu sisi bagian saja.
Kemunculan dari yang tadinya kecil, lalu kemudian semakin banyak dan lambat laun menjadi satu membesar dan lama kelamaan terasa panas dan sakit. Disini penulis heran mengapa setelah periksa justru semakin klimaks rasa sakitnya. Penulis pun mencari informasi kesana kemari karena sepemahaman penulis virus tidak bisa mati dan cara mengalahkannya adalah melemahkannya atau meningkatkan daya tahan tubuh kita sendiri. Disini penulis berfikir, meningkatkan udah dengan obat yang ketiga dan karena butuh waktu jadi paling tidak butuh obat penahan rasa sakit juga sudah pada obat pertama hingga akhirnya tersadar bahwa untuk melawan virus herpes ini penulis hanya baru mendapatkan obat luarnya saja. Tak berselang lama pun penulis berinisiatif untuk membrowsing dimbah google obat minum untuk penyakit herpes zoster ini dan didapatkan kapsul acyclovir, jadi sama dengan obat oles hanya saja ini obat minumnya. Tanpa berlama-lama penulis pun menuju ke apotek untuk membelinya.
"Permisi mba, ada obat herpes"
"Sebentar ya mas" Mbaknya kebelakang mengambilkan obat "Ini mas"
"Lah obat yang minumnya ngga ada ya mba?"
"Ada mas, tapi harus menggunakan resep dokter"
"Owalah gitu toh"
"Banyak ngga sih mas?"
"Banyak e mba, Oya salepnya berapa mba?"
"49000 mas, Atau gini aja, mas mau obat meningkatkan daya tahan tubuh?"
"Boleh boleh, coba kaya apa mba emang ada?"
"Ada mas, kalau yang ini boleh dibeli"
"Harganya berapa mba?"
"Satunya 7500 Mas"
"Yadah beli obat meningkatkan daya tahan tubuh aja mba, beli empat"
Pikir ku waktu itu ingin membeli salepnya juga karena salep dari hasil periksa pertama sudah habis sedangkan herpesnya semakin banyak. Namun karena harganya mahal jadi penulis menahan diri dan keesokan harinya berniat untuk menuju ke GMC (Gadja Mada Medical Center) lagi, hehe maklum disana gratis.
Malam pun tiba dan penulis sama sekali tidak bisa tidur karena posisi tangan sebelah tangan sudah muncul banyak sekali herpesnya, mungkin kondisi malam itu dalam dunia kesehatan bisa dibilang kondisi kritisnya. Malam ini penulis sampai membuat tali yang diikatkan keatas agar tangan penulis tidak menyentuh tempat tidur karena dilengan bagian bawah banyak sekali herpesnya dan sangat sakit sekali jika tersentuh sesuatu bahkan angin sekalipun. Malam itu penulis tidur dengan kodisi tangan kanan digantung keatas.
Nah keesokan harinya, berarti dua hari setelah periksa pertama, penulis memutuskan untuk pergi ke GMC kembali, mendaftar, tensi bilang kalau misal kontrol dan menunggu nomor antrian. Karena di GMC dokter yang memeriksa ada banyak dan berkerja shift jadi kali ini penulis diperiksa oleh dokter perempuan yang usianya bisa dikatakan sudah matang, karena sewaktu memeriksa penulis dokter ini benar-benar menunjukan sifat keibuannya.
"*toktoktok Permisi dok"
"Oya silakan masuk"
"Mas Andri ya?"
"Iya Ibu dokter"
"Mas Andri herpes ya?" Sembari menatap layar komputer
"Iya dok" Pikir ku dalam komputer tersebut terdapat rekam medis penulis sebelumnya
"Gimana sekarang keadaannya?"
"Tambah banyak dok"
"Mana bisa saya lihat"
"Sakit e dok"
"Iya pelan pelan tidak apa-apa mas, saya cuma pengin liat saja"
Setelah membuka baju baru sedikit ibu dokter memutuskan untuk menghentikan penulis membuka semuanya, karena dia sudah melihat bahwa memang herpes zoster ini bertambah parah. Ibu dokter kembali menatap komputer lagi untuk melihat obat apa yang sebelumnya sudah diberikan kepada penulis.
"Itu pasti sakit sekali ya mas, sebelumnya sudah diberi salep, lalu vitamin. Tapi berarti obat minumnya belum ya? Nanti saya kasih obat minum ya tapi dosisnya agak tinggi, ini sebenarnya 1x4 (sehari 4x satu buah) tapi karena itu sudah banyak sekali jadi minumnya 2x3 (sehari 3x dua buah), dan karena itu sakit, demam juga nanti saya kasih obatnya juga. Dan untuk salepnya nanti saya kasih 2 ya. Terakhir karena menyerang saraf seharusnya vitaminnya B Complex saja, jadi nanti saya kasih vitamin B Complex juga."
Disini baru penulis mendapatkan obat minum dan salep untuk herpes, kemudian obat penahan rasa nyeri dan demamnya dan yang terakhir vitamin B kompleks yang sepertinya mengarah langsung ke saraf khasiatnya.
Herbal Product Echinatur (Obat yang beli diapotik sendiri)
Acyclovir 400 mg Table (3x sehari 2 buah)
Acyclovir 5g Krim (3x Sehari habis mandi dan sebelum tidur)
Mefetamic Acid 500 mg (3x sehari 1 buah)
Vitamin B Complex
Inilah list obat yang penulis dapatkan, tapi untuk yang beli diapotik baru sekali penulis minum. Dan obat ini diberikan untuk jangan waktu 3 hari jumat-minggu jadi hari senin penulis diminta untuk kontrol kembali di GMC.
Obat pun penulis minum sesuai perintah dokter, dan malam-malam pertama masih terasa sakit sekali bahkan ketika mandi penulis melihat herpes yang ada ditubuh penulis ini menjadi sedih karena terlihat sangat menjijikan dan ngeri. Penulis selalu berhati-hati, juga karena herpes ini menular jadi penulis sebisa mungkin menjaga kontak fisik dengan orang lain karena kasihan jika mereka terkena. Oya menurut dokter ketiga, herpes ini sekali lagi tidak ada pantangannya bahkan penulis juga boleh mandi, makan ini dan itu.
Masuk kehari hari berikutnya hingga senin barulah terasa badan penulis mulai enakan, bahkan ada satu hal yang membuat penulis heran, yakni ketika senin ada ujian UAS dan penulis ujian diruang ber AC. Disana herpes ini seolah sakitnya benar-benar hilang. Penulis berfikir apa mungkin AC bisa meredakan sakitnya? Atau karena memang efek obat yang dosisnya ditinggikan baik obat herpes, pereda sakit dan vitaminnya? Entahlah tapi sakitnya sudah perlahan hilang dan lengan, dada dan punggung kanan yang tadinya muncul herpes dan berwarna ruam merah perlahan ruamnya hilang dan herpesnya mulai beberapa ada yang kering terutama daerah punggung. Pikir penulis daerah punggung sering tidak sengaja tertindih sewaktu tidur jadi mungkin pada pecah, padahal punggung daerah terakhir yang keluar herpes tapi bisa dikatakan sembuh duluan.
Dan pas hari senin periksa dokter menyebutkan bahwa herpes ini sudah parah tapi sudah juga melewati masa kritisnya jadi tinggal nunggu keringnya, oleh karena itu penulis hanya diberi salep dan obat gatal karena memang sewaktu kering ada sensasi gatalnya. Seperti inilah kondisi yang penulis rasakan sekarang bahkan ketika menulis artikel ini. Harapan penulis dengan menulis pengalaman ini kalian bisa sedini mungkin menyadari dan menyembuhkan herpes zoster ini, karena sungguh rasa nyerinya luar biasa sekali.
Jadi kesimpulannya penulis merasa bahwa sebenarnya ketika pertama periksa seharusnya penulis mengatakan semua kondisi dari penulis sejelas-jelasnya karena dari apa yang terjadi penulis hanya diberikan obat oles yang mana masih terasa sakit dan bertambah banyak setelahnya. Baru terasa enakan setelah periksa kedua dengan kondisi herpes yang bisa dibilang kritis parah, bahkan hingga diberi dosis tinggi pada obatnya.
sekian dari penulis, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi diartikel selanjutnya. Oya list obat periksa yang ketika
Acyclovir 5g Krim (3x Sehari habis mandi dan sebelum tidur)
Dextaco Dexamethasone Dexachlorpheniramine Maleate (3x Sehari satu buah)
Obat pertama, sepemahaman penulis digunakan sebagai penahan rasa sakit. Lalu obat kedua digunakan sebagai krim oles yang mencegah herpes ini bertambah parah dan yang terakhir merupakan obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Setelah mendapatkan obat ini penulis semakin yakin kalau ini merupakan herpes zoster karena mulai terasa sangat panas, sakit cenut cenut karena konon katanya herpes ini menyerang saraf. Dimomen ini penulis tidak bisa beristirahat dengan tenang, dimana masa-masa ini merupakan masa masa UAS jadi tambah stress. Bahkan ketika tidur tidak bisa miring kekanan karena herpes ini semakin banyak bahkan hingga ke punggung dan semakin penuh dilengan bagian atas belakang, samping kanan dan kiri, untuk yang bagian atas yang mengarah kepundah tidak terkena, inilah unikya herpes yang hanya menyerang satu sisi bagian saja.
Kemunculan dari yang tadinya kecil, lalu kemudian semakin banyak dan lambat laun menjadi satu membesar dan lama kelamaan terasa panas dan sakit. Disini penulis heran mengapa setelah periksa justru semakin klimaks rasa sakitnya. Penulis pun mencari informasi kesana kemari karena sepemahaman penulis virus tidak bisa mati dan cara mengalahkannya adalah melemahkannya atau meningkatkan daya tahan tubuh kita sendiri. Disini penulis berfikir, meningkatkan udah dengan obat yang ketiga dan karena butuh waktu jadi paling tidak butuh obat penahan rasa sakit juga sudah pada obat pertama hingga akhirnya tersadar bahwa untuk melawan virus herpes ini penulis hanya baru mendapatkan obat luarnya saja. Tak berselang lama pun penulis berinisiatif untuk membrowsing dimbah google obat minum untuk penyakit herpes zoster ini dan didapatkan kapsul acyclovir, jadi sama dengan obat oles hanya saja ini obat minumnya. Tanpa berlama-lama penulis pun menuju ke apotek untuk membelinya.
"Permisi mba, ada obat herpes"
"Sebentar ya mas" Mbaknya kebelakang mengambilkan obat "Ini mas"
"Lah obat yang minumnya ngga ada ya mba?"
"Ada mas, tapi harus menggunakan resep dokter"
"Owalah gitu toh"
"Banyak ngga sih mas?"
"Banyak e mba, Oya salepnya berapa mba?"
"49000 mas, Atau gini aja, mas mau obat meningkatkan daya tahan tubuh?"
"Boleh boleh, coba kaya apa mba emang ada?"
"Ada mas, kalau yang ini boleh dibeli"
"Harganya berapa mba?"
"Satunya 7500 Mas"
"Yadah beli obat meningkatkan daya tahan tubuh aja mba, beli empat"
Pikir ku waktu itu ingin membeli salepnya juga karena salep dari hasil periksa pertama sudah habis sedangkan herpesnya semakin banyak. Namun karena harganya mahal jadi penulis menahan diri dan keesokan harinya berniat untuk menuju ke GMC (Gadja Mada Medical Center) lagi, hehe maklum disana gratis.
Malam pun tiba dan penulis sama sekali tidak bisa tidur karena posisi tangan sebelah tangan sudah muncul banyak sekali herpesnya, mungkin kondisi malam itu dalam dunia kesehatan bisa dibilang kondisi kritisnya. Malam ini penulis sampai membuat tali yang diikatkan keatas agar tangan penulis tidak menyentuh tempat tidur karena dilengan bagian bawah banyak sekali herpesnya dan sangat sakit sekali jika tersentuh sesuatu bahkan angin sekalipun. Malam itu penulis tidur dengan kodisi tangan kanan digantung keatas.
Nah keesokan harinya, berarti dua hari setelah periksa pertama, penulis memutuskan untuk pergi ke GMC kembali, mendaftar, tensi bilang kalau misal kontrol dan menunggu nomor antrian. Karena di GMC dokter yang memeriksa ada banyak dan berkerja shift jadi kali ini penulis diperiksa oleh dokter perempuan yang usianya bisa dikatakan sudah matang, karena sewaktu memeriksa penulis dokter ini benar-benar menunjukan sifat keibuannya.
"*toktoktok Permisi dok"
"Oya silakan masuk"
"Mas Andri ya?"
"Iya Ibu dokter"
"Mas Andri herpes ya?" Sembari menatap layar komputer
"Iya dok" Pikir ku dalam komputer tersebut terdapat rekam medis penulis sebelumnya
"Gimana sekarang keadaannya?"
"Tambah banyak dok"
"Mana bisa saya lihat"
"Sakit e dok"
"Iya pelan pelan tidak apa-apa mas, saya cuma pengin liat saja"
Setelah membuka baju baru sedikit ibu dokter memutuskan untuk menghentikan penulis membuka semuanya, karena dia sudah melihat bahwa memang herpes zoster ini bertambah parah. Ibu dokter kembali menatap komputer lagi untuk melihat obat apa yang sebelumnya sudah diberikan kepada penulis.
"Itu pasti sakit sekali ya mas, sebelumnya sudah diberi salep, lalu vitamin. Tapi berarti obat minumnya belum ya? Nanti saya kasih obat minum ya tapi dosisnya agak tinggi, ini sebenarnya 1x4 (sehari 4x satu buah) tapi karena itu sudah banyak sekali jadi minumnya 2x3 (sehari 3x dua buah), dan karena itu sakit, demam juga nanti saya kasih obatnya juga. Dan untuk salepnya nanti saya kasih 2 ya. Terakhir karena menyerang saraf seharusnya vitaminnya B Complex saja, jadi nanti saya kasih vitamin B Complex juga."
Disini baru penulis mendapatkan obat minum dan salep untuk herpes, kemudian obat penahan rasa nyeri dan demamnya dan yang terakhir vitamin B kompleks yang sepertinya mengarah langsung ke saraf khasiatnya.
obat selama 3x periksa herpes
Herbal Product Echinatur (Obat yang beli diapotik sendiri)
Acyclovir 400 mg Table (3x sehari 2 buah)
Acyclovir 5g Krim (3x Sehari habis mandi dan sebelum tidur)
Mefetamic Acid 500 mg (3x sehari 1 buah)
Vitamin B Complex
Inilah list obat yang penulis dapatkan, tapi untuk yang beli diapotik baru sekali penulis minum. Dan obat ini diberikan untuk jangan waktu 3 hari jumat-minggu jadi hari senin penulis diminta untuk kontrol kembali di GMC.
Obat pun penulis minum sesuai perintah dokter, dan malam-malam pertama masih terasa sakit sekali bahkan ketika mandi penulis melihat herpes yang ada ditubuh penulis ini menjadi sedih karena terlihat sangat menjijikan dan ngeri. Penulis selalu berhati-hati, juga karena herpes ini menular jadi penulis sebisa mungkin menjaga kontak fisik dengan orang lain karena kasihan jika mereka terkena. Oya menurut dokter ketiga, herpes ini sekali lagi tidak ada pantangannya bahkan penulis juga boleh mandi, makan ini dan itu.
Masuk kehari hari berikutnya hingga senin barulah terasa badan penulis mulai enakan, bahkan ada satu hal yang membuat penulis heran, yakni ketika senin ada ujian UAS dan penulis ujian diruang ber AC. Disana herpes ini seolah sakitnya benar-benar hilang. Penulis berfikir apa mungkin AC bisa meredakan sakitnya? Atau karena memang efek obat yang dosisnya ditinggikan baik obat herpes, pereda sakit dan vitaminnya? Entahlah tapi sakitnya sudah perlahan hilang dan lengan, dada dan punggung kanan yang tadinya muncul herpes dan berwarna ruam merah perlahan ruamnya hilang dan herpesnya mulai beberapa ada yang kering terutama daerah punggung. Pikir penulis daerah punggung sering tidak sengaja tertindih sewaktu tidur jadi mungkin pada pecah, padahal punggung daerah terakhir yang keluar herpes tapi bisa dikatakan sembuh duluan.
Dan pas hari senin periksa dokter menyebutkan bahwa herpes ini sudah parah tapi sudah juga melewati masa kritisnya jadi tinggal nunggu keringnya, oleh karena itu penulis hanya diberi salep dan obat gatal karena memang sewaktu kering ada sensasi gatalnya. Seperti inilah kondisi yang penulis rasakan sekarang bahkan ketika menulis artikel ini. Harapan penulis dengan menulis pengalaman ini kalian bisa sedini mungkin menyadari dan menyembuhkan herpes zoster ini, karena sungguh rasa nyerinya luar biasa sekali.
Jadi kesimpulannya penulis merasa bahwa sebenarnya ketika pertama periksa seharusnya penulis mengatakan semua kondisi dari penulis sejelas-jelasnya karena dari apa yang terjadi penulis hanya diberikan obat oles yang mana masih terasa sakit dan bertambah banyak setelahnya. Baru terasa enakan setelah periksa kedua dengan kondisi herpes yang bisa dibilang kritis parah, bahkan hingga diberi dosis tinggi pada obatnya.
sekian dari penulis, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi diartikel selanjutnya. Oya list obat periksa yang ketika
Acyclovir 5g Krim (3x Sehari habis mandi dan sebelum tidur)
Dextaco Dexamethasone Dexachlorpheniramine Maleate (3x Sehari satu buah)
0 Komentar