Sebagai berikut, inilah guyonan-guyonan sedekah:
-Si Duit, kalau dilepasin (baca: disedekahin), kelak dia bakal kembali. Enaknya, dia bakal kembali dan mengajak teman-temannya. Enak tho? mantep tho?
- Terhadap si Nasib, kita mesti ngeyel. Kalau kita ngeyel, maka si Nasib akan nurut apa kata kita. Seandainya dia tidak nurut, cobalah kasih duit (baca: sedekah). Pasti dia nurut. Ternyata si Nasib suka sekali sama duit!
- Senyum itu sedekah. Cuma, tidak cukup sedekah senyum tok. Bayangkan, ada orang kelaparan, terus Anda sedekahin senyum terus. Salah-salah, Anda dilempar sandal sama dia! Makanya, kasihlah duit sambil tersenyum. Nah, itu baru klop!
- Sedekah senyum. balasnya senyum. Sedekah doa, balasnya doa. Sedekah duit, balasnya duit dari Allah, juga senyum dari si penerima, dan doa dari malaikat. Tinggal pilih, mau sedekah apa!
- Hendaknya sedekah itu meringankan si penerima, bukannya memberatkan. Nah, kalau bersedekah duit logam, itu 'memberatkan' si penerima. Ya iya dong. Duit logam kan berat bawanya! Hehehe!
- Ingatlah, uang bukan segalanya. Ingat pula, sedekah tidak harus berbentuk uang. Bisa saja berbentuk emas, gelang berlian, sertifikat Tanah, mobil, motor, arloji, ponsel, semen, pasir, dan lain-lain. Bahkan tidak harus berbentuk materi. Bisa saja transfer ATM, m-banking, auto-debet, dan lain-lain. Hehehe!
-Pahlawan manakah yang sering masuk masjid? Kapitan Pattimura (maksudnya uang Rp. 1000) Terus, pahlawan manakah yang jarang masuk masjid? Bung Karno dan Bung Hatta (maksudnya uang Rp 100.000). Padahal Kapitan Pattimura kurang cocok masuk masjid. Soalnya dia bawa golok. Kalau Bung Karno dan Bung Hatta? Lebih cocok. Soalnya mereka berdua pakai peci dan siap sholat berjamaah. Hehehe!
Sekalian nih plesetan-plesetan lainnya:
- 30 S: saya sangat suka sama situ, sebab situ selalu suruh saya sering-sering sedekah, saat sehat saat sakit saat susah saat senang, sehingga saya sekeluarga senantiasa sehat sejahtera, selamat sampai surge.
- Bersedekah lah walau sampai ke negeri China. Bersedekahlah walau sampai ke liang lahat.
- Buanglah sedekah pada tempatnya. Karena sedekah itu sebagian daripada iman.
- Lempar sedekah, sembunyi tangan. Riya setitik, rusak pahala sebelanga.
- Malas sedekah, sesat di jalan. Boros sedekah, pangkal kaya.
- Ada ubi, ada talas. Ada sedekah, ada balas.
- Biar zakat asal selamat. Karena zakat membawa nikmat.
-Si Duit, kalau dilepasin (baca: disedekahin), kelak dia bakal kembali. Enaknya, dia bakal kembali dan mengajak teman-temannya. Enak tho? mantep tho?
- Terhadap si Nasib, kita mesti ngeyel. Kalau kita ngeyel, maka si Nasib akan nurut apa kata kita. Seandainya dia tidak nurut, cobalah kasih duit (baca: sedekah). Pasti dia nurut. Ternyata si Nasib suka sekali sama duit!
- Senyum itu sedekah. Cuma, tidak cukup sedekah senyum tok. Bayangkan, ada orang kelaparan, terus Anda sedekahin senyum terus. Salah-salah, Anda dilempar sandal sama dia! Makanya, kasihlah duit sambil tersenyum. Nah, itu baru klop!
- Sedekah senyum. balasnya senyum. Sedekah doa, balasnya doa. Sedekah duit, balasnya duit dari Allah, juga senyum dari si penerima, dan doa dari malaikat. Tinggal pilih, mau sedekah apa!
- Hendaknya sedekah itu meringankan si penerima, bukannya memberatkan. Nah, kalau bersedekah duit logam, itu 'memberatkan' si penerima. Ya iya dong. Duit logam kan berat bawanya! Hehehe!
- Ingatlah, uang bukan segalanya. Ingat pula, sedekah tidak harus berbentuk uang. Bisa saja berbentuk emas, gelang berlian, sertifikat Tanah, mobil, motor, arloji, ponsel, semen, pasir, dan lain-lain. Bahkan tidak harus berbentuk materi. Bisa saja transfer ATM, m-banking, auto-debet, dan lain-lain. Hehehe!
-Pahlawan manakah yang sering masuk masjid? Kapitan Pattimura (maksudnya uang Rp. 1000) Terus, pahlawan manakah yang jarang masuk masjid? Bung Karno dan Bung Hatta (maksudnya uang Rp 100.000). Padahal Kapitan Pattimura kurang cocok masuk masjid. Soalnya dia bawa golok. Kalau Bung Karno dan Bung Hatta? Lebih cocok. Soalnya mereka berdua pakai peci dan siap sholat berjamaah. Hehehe!
Sekalian nih plesetan-plesetan lainnya:
- 30 S: saya sangat suka sama situ, sebab situ selalu suruh saya sering-sering sedekah, saat sehat saat sakit saat susah saat senang, sehingga saya sekeluarga senantiasa sehat sejahtera, selamat sampai surge.
- Bersedekah lah walau sampai ke negeri China. Bersedekahlah walau sampai ke liang lahat.
- Buanglah sedekah pada tempatnya. Karena sedekah itu sebagian daripada iman.
- Lempar sedekah, sembunyi tangan. Riya setitik, rusak pahala sebelanga.
- Malas sedekah, sesat di jalan. Boros sedekah, pangkal kaya.
- Ada ubi, ada talas. Ada sedekah, ada balas.
- Biar zakat asal selamat. Karena zakat membawa nikmat.
0 Komentar