Jungkat-jungkit merupakan permainan yang tentunya tak asing lagi bagi kalian. Jungkat-jungkit termasuk salah satu jenis pesawat sederhana... Nah, tahukah kalian, mengapa permainan jungkat-jungkit dapat bergerak mengayun ke atas dan ke bawah? untuk menjawabnya mari kita buat jungkat-jungkit dari lilin.
Yang kalian butuhkan:
1. 3 batang lilin sepanjang 7 cm.
2. 1 batang bamboo tusuk sate
3. Styrofoam tebal (10x20 cm)
4. 3 batang kawat ukuran 7 cm
5. Gelas/Stoples (yang cukup tinggi)
6. Korek api
Yang kalian lakukan:
1. Tusuklah kawat ke bagian dasar lilin. Caranya: Panaskan terlebih dahulu ujung kawat agar lebih mudah ditusukkan, lalu tusuklah ke dasar lilin, lakukan pada ketiga lilin.
2. Tusukkan ujung yang lain dari kawat ke balok Styrofoam (tak usah dipanaskan terlebih dahulu), 1 lilin pada salah satu Styrofoam yang akan berperan sebagai kuasa, dan dua lilin yang berlawanan sebagai beban.
3. Menentukan titik tumpu
Caranya: Tusukkan batang bambu tusuk sate ke Styrofoam pada sisi yang berpotongan dengan arah tusukan kawat lilin. kemudian letakkan masing-masing ujung bambu di atas stoples yang ditempatkan di lantai. Perkirakan titik tusukan bambu pada Styrofoam akan membuat kedudukan lilin bias setimbang.
4. Jika hasilnya masih belum setimbang. lepaskan bambu, dan pindahkan titik tusuknya ke arah yang mendekati beban. Ulangi hingga kalian memperoleh kedudukan yang setimbang.
5. Nyalakan ketiga sumbu lilin
6. Perhatikan apa yang terjadi sesudah kesemua lilin menyala? Mengapa kedudukan balok Styrofoam yang semula diam, bisa berayun seperti papan jungkat-jungkit?
Penjelasan
Dari percobaan ini kalian dapat melihat:
1. Jungkat jungkit menggunakan prinsip kerja pengungkit kelas satu dan kesetimbangan.
Pada pengungkit kelas satu, titik tumpu berada di antara beban dan kuasa.
2. Kesetimbangan pada jungkat-jungkit merupakan suatu keadaan, ketika beban diimbangi kuasa.
3. Dalam jungkat-jungkit, titik tumpu merupakan kunci penting dalam membangun kesetimbangan. Hal ini dapat dilihat saat mencari titik tumpu jungkat-jungkit lilin. Bagaimana caranya agar sebuah lilin sebagai kuasa dapat mengangkat 2 buah lilin sebagai beban?
4. Jika beban pada jungkat-jungkit lebih berat dari kuasa maka jungkat-jungkit akan miring ke arah beban. Agar jungkat-jungkit menjadi setimbang, titik tumpu harus dipindahkan mendekat ke arah beban.
5. Sebelum sumbu lilin dibakar, lilin dalam keadaan diam. Tetapi setelah sumbu dibakar, batang lilin akan meleleh dan menetes, sehingga mengurangi massanya. Pada saat salah satu lilin yang terbakar sedang berada di bawah, maka nyala api akan membuat batangnya terbakar lebih banyak ketimbang lilin yang berada di atas. Akibatnya, masa lilin yang di bawah berkurang lebuh cepat. Sedangkan lilin yang berada di atas akan bergerak turun ke bawah karena gravitasi bumi. Hal yang sama akan terjadi secara berulang, mengakibatkan Styrofoam terbawa berayun ke atas dan ke bawah seperti papan jungkat-jungkit.
Yang kalian butuhkan:
1. 3 batang lilin sepanjang 7 cm.
2. 1 batang bamboo tusuk sate
3. Styrofoam tebal (10x20 cm)
4. 3 batang kawat ukuran 7 cm
5. Gelas/Stoples (yang cukup tinggi)
6. Korek api
Yang kalian lakukan:
1. Tusuklah kawat ke bagian dasar lilin. Caranya: Panaskan terlebih dahulu ujung kawat agar lebih mudah ditusukkan, lalu tusuklah ke dasar lilin, lakukan pada ketiga lilin.
2. Tusukkan ujung yang lain dari kawat ke balok Styrofoam (tak usah dipanaskan terlebih dahulu), 1 lilin pada salah satu Styrofoam yang akan berperan sebagai kuasa, dan dua lilin yang berlawanan sebagai beban.
3. Menentukan titik tumpu
Caranya: Tusukkan batang bambu tusuk sate ke Styrofoam pada sisi yang berpotongan dengan arah tusukan kawat lilin. kemudian letakkan masing-masing ujung bambu di atas stoples yang ditempatkan di lantai. Perkirakan titik tusukan bambu pada Styrofoam akan membuat kedudukan lilin bias setimbang.
4. Jika hasilnya masih belum setimbang. lepaskan bambu, dan pindahkan titik tusuknya ke arah yang mendekati beban. Ulangi hingga kalian memperoleh kedudukan yang setimbang.
5. Nyalakan ketiga sumbu lilin
6. Perhatikan apa yang terjadi sesudah kesemua lilin menyala? Mengapa kedudukan balok Styrofoam yang semula diam, bisa berayun seperti papan jungkat-jungkit?
Penjelasan
Dari percobaan ini kalian dapat melihat:
1. Jungkat jungkit menggunakan prinsip kerja pengungkit kelas satu dan kesetimbangan.
Pada pengungkit kelas satu, titik tumpu berada di antara beban dan kuasa.
2. Kesetimbangan pada jungkat-jungkit merupakan suatu keadaan, ketika beban diimbangi kuasa.
3. Dalam jungkat-jungkit, titik tumpu merupakan kunci penting dalam membangun kesetimbangan. Hal ini dapat dilihat saat mencari titik tumpu jungkat-jungkit lilin. Bagaimana caranya agar sebuah lilin sebagai kuasa dapat mengangkat 2 buah lilin sebagai beban?
4. Jika beban pada jungkat-jungkit lebih berat dari kuasa maka jungkat-jungkit akan miring ke arah beban. Agar jungkat-jungkit menjadi setimbang, titik tumpu harus dipindahkan mendekat ke arah beban.
5. Sebelum sumbu lilin dibakar, lilin dalam keadaan diam. Tetapi setelah sumbu dibakar, batang lilin akan meleleh dan menetes, sehingga mengurangi massanya. Pada saat salah satu lilin yang terbakar sedang berada di bawah, maka nyala api akan membuat batangnya terbakar lebih banyak ketimbang lilin yang berada di atas. Akibatnya, masa lilin yang di bawah berkurang lebuh cepat. Sedangkan lilin yang berada di atas akan bergerak turun ke bawah karena gravitasi bumi. Hal yang sama akan terjadi secara berulang, mengakibatkan Styrofoam terbawa berayun ke atas dan ke bawah seperti papan jungkat-jungkit.
0 Komentar