Syahdan cerita, Jaka Tarub mendadak kaya! Orang-orang pun pada penasaran, apa rahasianya?
"Jaka Tarub kamu kok bisa mendadak kaya? Apa sih rahasianya?"
"Hm, sebenarnya ada tiga hal."
"Apa saja?"
"Pertama, aku bekerja keras."
"Terus?"
"Kedua, aku menjaga integritas."
"Terus apa lagi?"
"Ketiga, aku menikahi janda kaya!"
"Halah kalau gitu nggak usah ngomong!"
Hehehe! Memang, menjadi kaya adalah harapan banyak orang, Ketahuilah, kata lain untuk harapan adalah impian. Ketahui juga, cara terbaik untuk 'membeli' impian adalah dengan meningkatkan amal kebaikan. Misalnya, Anda ingin punya rumah. Selain berikhtiar, Anda juga meningkatkan amal kebaikan. Anda meningkatkan sedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajjud. Ya berharap, ya beramal.
Boleh dibilang, inilah manusia level tiga:
- Manusia level satu : kalau lagi punya harapan, impian, atau hajat maka dia akan berusaha. Yah, cuma berusaha.
- Manusia level dua : kalau lagi punya harapan, impian, atau hajat, maka dia akan berusha dan berdoa.
- Manusia level tiga : kalau lagi punya harapan, impian, atau hajat maka dia akan berusaha, berdoa, dan beramal. Ringkasnya, ia 'membeli' impian dan 'mengantar' hajatnya dengan amal kebaikan. Sekali lagi, ya berharap, ya beramal.
- Inilah cara terbaik untuk 'membeli' impian. Inilah bentuk berniaga dengan Allah.
- Ingat, selagi Anda berharap kepada Allah, itulah yang namanya ikhlas. Ingat juga, apabila Anda berharap kepada selain Allah, itulah yang namanya tidak ikhlas. Right?
Membaca ini, mungkin akan muncul percakapan seperti ini
"Ah, ini duniawi sekali. Amal kok buat jual beli?"
"Hei, jangan salah! Ini namanya berniaga dengan Allah. Kita kan diajarkan berdoa untuk selamat dunia akhirat. Tentulah kita boleh beramal untuk selaamat dunia akhirat. Tepatnya, berharap fadilah dunia akhirat."
"Tapi..."
"Begini deh. Katakanlah, sekarang Mas tengah dililit utang dan sakit berat. Apa boleh Mas berharap selamat di dunia? Apa boleh Mas berharap lunas utangnya dan sembuh sakitnya? Kalau memang boleh. Coba, bagaimana caranya?"
"Yah, saya akan berusaha."
"Terus?"
"Saya akan berdoa"
"Cuma itu?"
"Hm, mungkin saya juga bersedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajjud."
"Nah, itu dia, manusia level tiga! Berusaha, berdoa, dan beramal!"
"Begitu, ya."
"Tambahan nih, sebaik-baiknya adalah beramallah dan berharaplah fadilah untuk dunia akhirat. Jangan untuk dunia tok."
"Jaka Tarub kamu kok bisa mendadak kaya? Apa sih rahasianya?"
"Hm, sebenarnya ada tiga hal."
"Apa saja?"
"Pertama, aku bekerja keras."
"Terus?"
"Kedua, aku menjaga integritas."
"Terus apa lagi?"
"Ketiga, aku menikahi janda kaya!"
"Halah kalau gitu nggak usah ngomong!"
Hehehe! Memang, menjadi kaya adalah harapan banyak orang, Ketahuilah, kata lain untuk harapan adalah impian. Ketahui juga, cara terbaik untuk 'membeli' impian adalah dengan meningkatkan amal kebaikan. Misalnya, Anda ingin punya rumah. Selain berikhtiar, Anda juga meningkatkan amal kebaikan. Anda meningkatkan sedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajjud. Ya berharap, ya beramal.
Boleh dibilang, inilah manusia level tiga:
- Manusia level satu : kalau lagi punya harapan, impian, atau hajat maka dia akan berusaha. Yah, cuma berusaha.
- Manusia level dua : kalau lagi punya harapan, impian, atau hajat, maka dia akan berusha dan berdoa.
- Manusia level tiga : kalau lagi punya harapan, impian, atau hajat maka dia akan berusaha, berdoa, dan beramal. Ringkasnya, ia 'membeli' impian dan 'mengantar' hajatnya dengan amal kebaikan. Sekali lagi, ya berharap, ya beramal.
- Inilah cara terbaik untuk 'membeli' impian. Inilah bentuk berniaga dengan Allah.
- Ingat, selagi Anda berharap kepada Allah, itulah yang namanya ikhlas. Ingat juga, apabila Anda berharap kepada selain Allah, itulah yang namanya tidak ikhlas. Right?
Membaca ini, mungkin akan muncul percakapan seperti ini
"Ah, ini duniawi sekali. Amal kok buat jual beli?"
"Hei, jangan salah! Ini namanya berniaga dengan Allah. Kita kan diajarkan berdoa untuk selamat dunia akhirat. Tentulah kita boleh beramal untuk selaamat dunia akhirat. Tepatnya, berharap fadilah dunia akhirat."
"Tapi..."
"Begini deh. Katakanlah, sekarang Mas tengah dililit utang dan sakit berat. Apa boleh Mas berharap selamat di dunia? Apa boleh Mas berharap lunas utangnya dan sembuh sakitnya? Kalau memang boleh. Coba, bagaimana caranya?"
"Yah, saya akan berusaha."
"Terus?"
"Saya akan berdoa"
"Cuma itu?"
"Hm, mungkin saya juga bersedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajjud."
"Nah, itu dia, manusia level tiga! Berusaha, berdoa, dan beramal!"
"Begitu, ya."
"Tambahan nih, sebaik-baiknya adalah beramallah dan berharaplah fadilah untuk dunia akhirat. Jangan untuk dunia tok."
0 Komentar