Kepemimpinan Dalam Pandangan
Para Ilmuan - Berikut ini akan
disampaikan beberapa pemahaman mengenai kepemimpinan dalam sebuah negara di
mata para ilmuan yang populer, yang meskipun cukup subyektif dan tak banyak
pengaruh, sehingga tidak membentuk mazhab tersendiri, namun perlu untuk
dipelajari sebagai bahan perbandingan para pembaca sekalian.
Jean Jacques Rousseau
(1712-1778)
Dia merupakan seorang
anti rasionalisme dan juga merupakan penyumbang dalam menyampaikan pendapat
tentang demokrasi dan persaman hak serta derajat manusia.
Artikel sebelumnya Kepemimpinan Dalam Pandangan Para Ilmuan
Karena melihat penggunaan
teknologi yang tak terkendali, ia melakukan penentangan terhadap kemajuan
teknologi yang semakin canggih waktu itu, baginya perkembangan ilmu pengetahuan
memang tidak ada kaitannya dengan perbaikan nilai-nilai luhur moral, bahkan
menimbulkan dekandensi, korupsi yang melawan hati nurani.
Dalam bukunya yang sangat
terkenal tentang perjanjian masyarakat “Du
Contract Social”, ia menunjukan bagaimana pemerintahan negara yang
seharusnya mengupayakan tetap bebas secara alamiah.
Jadi yang perlu dikaji
dari Jean Jacques Rousseau adalah apakah ia menjadi penganjur utama kebebasan
hidup yang tidak memiliki kepedulian pada lingkungan, atau sebaliknya ia
seorang munafik, karena menganjurkan menghormati hak-hak orang lain, kendati ia
sendiri tidak pernah mengurus anak-anak kandungnya sendiri.
Sejarah mencatat bahwa
Jean Jacques Rousseau memiliki 5 (lima) orang anak kandung yang sama sekali
tidak pernah tersentuh oleh belaian kasih sayangnya sebagai seorang bapak. Buku-bukunya
yang lain adalah Discourse on the Origin
of Inequality, La Nouvelle Heloise, Emile, Confessions, dan lain-lain.
Thomas Hobbes (1588-1679)
Dia seorang materialistis,
karena baginya kehidupan manusia hanya didasari oleh keinginan-keinginan
mekanis saja, oleh sebab itu, dapat bentrok satu sama lain. Jadi, karenanya
diperlukan pemerintahan sebagai organisasi terbesar dalam negara dan memiliki
legitimasi untuk berkuasa, termasuk kekuasaan untuk mengatur dan mengurus
rakyatnya, yang kemudian harus dipatuhi dan ditaati, sehingga pemerintahan itu
sendiri bisa berfungsi.
Karena kehidupan manusia
seluruhnya dianggap materi, maka jiwa dan roh baginya juga dimaterikan. Dia termasuk
sebagai penyandang psikologi sosial ilmiah. Baginya segala gejala kejiwaan
dapat dimaterikan seperti kecemburuan, kebencian, kecintaan, kemarahan dan
keinginan damai. Thomas Hobbes adalah orang yang tidak mempercayai alam
metafisik.
Jadi, bagi Hobes, sebagai
seorang pemimpin yang mengatur masyarakat harus disesuaikan dengan
prinsip-prinsip dan norma-norma yang berlaku sesuai situasi dan kondisi ruang
serta waktu. Keberadan agama bagi seorang pemimpin dan peraturan moral yang
dibuat manusia terlalu khayal dan mengada-ada. Namun demikian, menurut Hobbes
seorang pemimpin harus mampu menata masyarakatnya dengan damai, sehingga dengan
demikian emosi dapat diredam. Buku Hobbes yang paling terkenal adalah “Leviathan”
Demikian lah pembahasan
tentang kepemimpinan dalam pandangan para ilmuan yang lebih tepatnya menurut
Jean Jacques Rousseau dan Thomas Hobbes. Untuk berikutnya akan dibahas lagi
kepemimpinan menurut para ahli yang lain. Silahkan anda nantikan dipembahasan
selanjutnya.
0 Komentar