Mengenal Potensi dari Kabupaten Brebes - Brebes merupakan salah
satu kabupaten yang terluas di Provinsi Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Brebes adalah dataran rendah, Bagian barat
daya adalah dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Kumbang dan Gunung
Pojoktiga), sedangkan untuk bagian tenggaranya sendiri terdapat pegunungan yang
merupakan bagian dari Gunung Slamet.
Penduduk di Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa
Jawa sebagai bahasa sehari-hari, yang memiliki ciri khas yang tak dimiliki oleh daerah yang lainnya, biasanya disebut
dengan nama
Bahasa Jawa Brebes. Akan tetapi terdapat pula kenyataan bahwa sebagian dari penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur kata dalam bahasa Sunda serta banyak pula nama tempat yang
dinamai dengan menggunakan bahasa Sunda. Hal ini menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah kabupaten ini adalah
bagian dari wilayah Sunda.
Potensi Kabupaten Brebes
- Pertanian dan perkebunan
Sektor pertanian adalah sektor yang paling dominan di Kabupaten Brebes. Potesi
yang besar ini membuat sekitar 70 persennya dari sekitar 1,7 juta jumlah penduduk
di Kabupaten Brebes bekerja pada sektor pertanian. Sektor pertanian ini menyumbang
hingga 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang
50 persennya dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah sendiri
diperkirakan mulai berkembang di wilayah Kabupaten Brebes sekitar tahun 1950,
diperkenalkan oleh warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Kabupaten Brebes.
Dan hingga kini budidaya bawang merah ini menjadi napas kehidupan mayoritas
masyarakat di Kabupaten Brebes.
Bawang merah sendiri bagi
Kabupaten Brebes merupakan trade mark, mengingat posisinya yang sebagai
penghasil terbesar komoditi di tataran nasional. Pusat bawang merah ini
tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000
- 25.000 hektare. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari,
Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom,
Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
- Peternakan
Di luar dari sektor
pertanian dan perkebunan yang telah disebutkan diatas, Kabupaten Brebes juga
mempunyai potensi makanan ternak yang begitu melimpah dan tersebar rata hampir di
setiap kecamatan. Kondisi seperti ini menjadikan kabupaten Brebes ini
berkembang, berbagai jenis usaha peternakan baik jenis ternak besar ataupun
kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), domba, kerbau, ayam
petelur, kelinci rex, ayam potong, itik dan
ayam kampung. Dan lagi yang paling khas dari Kabupaten adalah Telur hasil
ternak itik yang diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang
popularitas. Atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan lagi, banyak
yang menyebut Brebes sebagai Kota Telur Asin.
Selain kedua sektor
potensial yang dominan diatas juga masih terdapat lagi beberapa sektor
potensial yang lain seperti :
- Kehutanan
Komoditas
yang menjadi unggulan di sektor ini adalah pinus, jati, sonokeling dan mahoni
yang produksinya cukup mengalami peningkatan. Sektor ini tersebar di wilayah
bagian selatan Kabupaten Brebes.
- Pertambangan dan bahan
galian
Memilik potensi sumber daya mineral yang cukup potensial untuk dapat
dieksploitasi, seperti trass, batu kapur, batu bata, dan batu splite, serta
potensi sumber panas bumi dan minyak bumi.
- Cadangan batu bara muda
Di wilayah Kabupaten Brebes yang terletak di bagian selatan, telah ditemukan
oleh Kementerian ESDM pada tahun 2008 potensi dari cadangan batu bara muda di
desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan memiliki kandungan minyak
mencapai 5,30 liter per ton.
- Perikanan
Sebagai salah
satu daerah yang juga terletak dalam wilayah PANTURA atau pantai utara Pulau
Jawa, Kabupaten Brebes sendiri memiliki 5 wilayah kecamatan yang sangat cocok
untuk mengembangkan produksi perikanan yakni seperti Kecamatan Brebes,
Kecamatan Wanasari, Kecamatan Bulakamba, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Losari.
Hasil produksi perikanan yang menonjol sendiri meliputi; udang windu, bandeng, rajungan,
kepiting, mujair, teri nasi dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil
produk perikanan kini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan lagi menjadi
usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan juga Terasi.
- Pariwisata
Berikutnya kita akan
mengenal beberapa objek pariwisata yang ada di Kabupaten Brebes. Baiklah
langsung saja kita bahas satu per satu.
- Waduk Malahayu
Fungsi waduk yang disamping sebagai sarana irigasi dari lahan pertanian di
wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan, Losari, Tanjung dan
Bulalakamba juga digunakan sebagai pengontrol banjir serta dimanfaatkan pula sebagai
sarana rekreasi. Di obyek wisata Waduk Malahayu ini dapat ditemukan panorama
alam dari pegunungan yang indah, dikelilingi oleh hutan jati yang luas dan
sekarang telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata.
- Waduk Penjalin
Waduk yang dibangun pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda bersamaan
dengan Waduk Malahayu ini, dipersiapkan untuk menyuplai irigasi dari Sungai
Pemali bawah dan juga areal persawahan. Penjalin sendiri dalam Bahasa Jawa
berati rotan. Warga sekitar memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitar
waduk sebagai tempat untuk mencari nafkah, antara lain untuk mencari ikan,
memelihara keramba apung, dan juga pada saat Lebaran warga menyewakan perahu
untuk sarana rekreasi air keliling waduk. Pada waktu sekarang ini, waduk
tersebut banyak dimanfaatkan warga kota untuk berlibur dan juga bersantai
seperti contohnya pengunjung dari Purwokerto, Cilacap, dan Purbalingga.
- Mata Air Sungai Pemali
- Pantai Randusanga
Pantai Randusanga atau yang lebih dikenal dengan nama Pantai Randusanga Indah
(Parin) berlokasi di Randusanga Kulon, sekitar 7 KM ke arah utara dari jalan
raya Pantura kota Brebes. Dibangun sekitar tahun 2001, obyek wisata Pantai Randusanga
ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes dan pada saat ini
keberadaannya telah dikelola oleh Kantor Pariwisata Kabupaten Brebes. Di
sepanjang jalan menuju Parin akan banyak ditemui hamparan perkebunan bawang
merah yang sangat luas, sedangkan pada saat mendekati lokasi pantai, akan
banyak di temui tambak- tambak yang pada umumnya digunakan masyarakat sekitar untuk
budidaya bandeng dan juga rumput laut.
- Pemandian Air Panas Cipanas Bantarkawung
- Pemandian Air Panas Cipanas Kedungoleng
- Cagar Alam Telaga Ranjeng
Cagar alam ini memiliki luas empat puluh delapan setengah hektare, yang terdiri
dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga. Sebelumnya Telaga ini
merupakan tempat mandi para tokoh dari kerajaan di Jawa. Daya tarik dari Telaga
Ranjeng sendri adalah udara pegunungan yang sangat sejuk, cagar alam, hutan lindung, serta terdapat beribu-ribu ikan
lele yang jinak dan juga dianggap keramat serta dianggap sebagai penghuni
telaga.
Telaga Ranjeng yang
memiliki kedalaman tiga meter, Konon ikan lele penunggu hanya dapat diajak
bermain -main dan tidak diperkenankan untuk diambil oleh siapapun meski hanya
satu ekor. Penunggu telaga bercerita bahwa pernah ada seorang wisatawan yang
mencoba untuk mengambilnya namun ketika sampai di rumah orang tersebut kemudian
sakit-sakitan, dan baru sembuh setelah mengembalikan ikan lele tersebut ke
Telaga Ranjeng lagi. Benar atau tidaknya cerita tersebut, yang jelas Telaga
Ranjeng adalah aset wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga sangat
dibutuhkan peran serta dari masyarakat sekitar dan pemerintah untuk
mengembangkan potensi dari tempat tersebut.
- Mata Air Cibentar, Bentarsari, Salem
- Air Terjun Waru Doyong
- Mata Air Dua Suhu
- Ciblon Waterboom Brebes
- Agrowisata Kaligua
Argowisata ini berada pada ketinggian 1.200 - 2.050 meter dari permukaan laut.
Kondisi udara termasuk sangat dingin, berkisar 8-22 °C pada musim penghujan dan
mencapai 4-12 °C pada musim kemarau. Wilayah perkebunan teh ini hampir setiap
saat diselimuti oleh kabut tebal. Perkebunan ini terletak di lereng barat
Gunung Slamet (3.432 m dpl), yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau
Jawa setelah Gunung Semeru. Keindahan salah satu dari puncak gunung Slamet,
yakni puncak Sakub, hal tersebut dapat dinikmati dari perkebunan teh Kaligua
ini. Dari tempat ini, jika udara sedang cerah, juga terlihat keindahan dari
Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap
- Agrowisata Sepoor Teboe PG Jatibarang
- Kebun Durian Antap Sari di desa Rajawetan, Tonjong
- Cipanas Jalatunda di desa Ciseureuh
salam wong brebes
BalasHapussalam wong brebes
BalasHapus